Senin, 28 September 2009

Anggota DPR yang Glamour

Mei lalu, rakyat Indonesia memilih wakil-wakilnya untuk mewakili mereka dalam manyampaikan hak mereka sebagai rakyat Indonesia untuk ikut serta menentukan masa depannya. Seluruh rakyat Indonesia berharap para wakil rakyat itu dapat membawa aspirasi mereka ke Gedung DPR/MPR yang berdiri megah di senayan itu agar tercipta suatu kesejahteraan yang diinginkan oleh seluruh masyarakat. Mereka mengharapkan para wakil rakyat yang mereka pilih dan mereka beri amanah itu benar-benar menjalankan amanahnya, bukan malah menyelewengkannya seperti anggota-anggota DPR yang sudah-sudah. Korupsi, pemerasan, pelecehan seksual, atau apalah jenis tindakan kriminal dan tidak patut yang lainnya yang dilakukan oleh oknum anggota DPR di masa lalu, diharapkan tidak terulang kembali.
Namun agaknya harapan masyarakat itu sudah agak sedikit buram mengingat apa yang akan terjadi 1 Oktober yang akan datang. Pengambilan sumpah janji anggota DPR yang diawali pula dengan pembekalan materi yang dilakukan dari mulai tanggal 28 September tersebut, menelan dana miliaran rupiah. Bayangkan, jas saja mereka dibelikan, transportasi ditanggung. DAn tak tanggung-tanggung pula, tempat penginapan mereka selama kegiatan adalah di Hotel J.W. marriot, hotel yang elegant dan terkesan terlalu glamor untuk para wakil rakyat yang mewakili pendukungnya yang sekarang terpaksa menginap di emperan stasion dan emperan terminal-terminal kumuh karena hendak berjuang mencari kehidupan di kota-kota.
Apa yang sebetulnya diniatkan oleh para calon anggota DPR ini? Kesejahteraan rakyat Indonesia kah atau kemewahan dan kemudahan fasilitas pribadi? Melihat kenyataan sekarang ini, agaknya telah sedikit memberikan ciri tersendiri bahwa yang mereka inginkan bukanlah melaksankan amanah rakyat yang sesungguhnya melainkan memperjuangakan kepentingan pribadi dan golonganya dengan sebaik-baiknya melalui penguasaan uang rakyat yang bukan haknya. Sudah bukan saatnya para pemimpin negara ini hanya mementingkan urusan perut dirinya dan keluarganya. Saatnya kini mereka memikirkan bagaimana keroncongannya perut rakyat semesta yang tersebar di bumi nusantara ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar