Kamis, 15 Oktober 2009

Sejarah Psikologi Sosial

Sejarah Psikologi Sosial


Masa Pra kelahiran
Dimulai dengan didirikannya laboratorium psikologi pertama di dunia di Leipzig oleh Wundt pada tahun 1879, bibit-bibit psikologi sosial sudah mulai tumbuh yaitu ketika Lazarus dan Steindhal pada tahun 1860 mempelajari bahasa, tradisi, dan institusi masyarakat, menemukan “jiwa umat manusia” (human mind) yang berbeda dari “jiwa individual” (Bonner, 1959).
Upaya Lazarus & Steindhal masih sangat dipengaruhi oleh ilmu antropologi. Maka upaya tersebut dilanjutkan oleh Wundt sendiri pada tahun 1880 dengan mempelajari “Psikologi Rakyat” (Folk Psychology) dan mensejajarkannya dengan Psikologi individual dalam eksperimen-eksperimennya. Hasilnya antara lain menemukan “proses mental yang lebih tinggi” dari kelompok atau rakyat yang berbeda dengan proses individual.

Masa Awal
Ditandai dengan terbitnya dua buku yang sama judulnya yaitu “Psikologi Sosial” (Social Psychology) oleh dua pengarang dengan latar belakang keilmuan yang berbeda yaitu W. M, Daughall seorang psikolog dan Ross seorang sosiolog. Daughal menerangkan perilaku sosial dengan teori-teori instink sedangkan Ross dengan menggunakan teori struktur sosial (manusia berlaku sosial karena ada tata aturan yang diikuti). (Lindgren, 1969; Shaver, 1977; Baron & Byrne, 1994).
Pada tahap berikutnya, F. Allport (1924) mengeluarkan bukunya yang berjudul “Psikologi Sosial” yang memberikan pendapat bahwa perilaku sosial tidak hanya dipengaruhi oleh instink ataupun struktur sosial semata, akan tetapi dipengaruhi oleh faktor majemuk tersebut secara bersama-sama (Lindgren, 1969; Baron & Byrne, 1994).
Selanjutnya adalah ketika Sherif (1935) melakukan eksperimennya mengenai norma sosial. Maka kesimpulan yang ia dapatkan adalah bahwa ada interaksi timbal balik antara perilaku individual dengan norma sosial yang merupakan dasar yang penting dari berbagai teori psikologi sosial di masa yang akan datang. (Baron & Byrne, 1994).

Masa Perang Dunia I dan II
Di masa PD I dan awal PD II penelitian diarahkan pada studi mengenai otoritarianisme terutama pada zaman Nazi. Setelah perang dunia selesai, perhatian psikologi beralih ke proses individual dan psikologi sosial mulai mempelajari interaksi sosial. Pengaruh psikologi Gestalt di Jerman yang dibawa ke Amerika oleh ilmuwan-ilmuwan Jerman yang mengungsi karena pengaruh Nazi, merangsang penelitian-penelitian tentang proses kesadaran (kognitif) dan pengaruhnya pada proses sosial individu. Sehingga lahirlah aliraan Kognitif (1957) dengan salah satu tokohnya Festinger. Teorinya antara lain “Disonansi Positif” yaitu keadaan dalam kesadaran dimana ada dua elemen kesadaran yang tidak saling menunjang sehingga menuntut manusia berperilaku tertentu untuk mengembalikan kepada keadaan yang seimbang.

Masa Mutakhir
Proses pendewasaan psikologi social mencapai puncaknya antara tahun 1970 sampai tahun 1980 dengan berbagai penelitian mengenai atribusi, attitude, perbedaan jenis kelamin (gender), diskriminasi seksual, psikologi lingkungan, psikologi masa, dan sebagainya. Tahap ini pun ditandai dengan berkembangnya penelitian-penelitian psikologi sosial terapanseperti psikologi kesehatan, hukum, lingkungan, dsb. (Baron & Byrne, 1994).


dikutip dari Buku "Psikologi Sosial Individu dan Teori-teori Sosial" karang Prof. Sarlito Wrawan Sarwono

Tidak ada komentar:

Posting Komentar