Senin, 05 Oktober 2009

Misteri di Balik Bencana Negeriku….


Oleh : Sri Lestari

“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (pada Allah) dengan sabar dan shalat; sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah (bahwa mereka itu) mati, bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tapi kamu tidak menyadarinya. Dan sesungguhnya akan kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yangs sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengatakan ‘innalillahi wainna ilaihi raajiuun’. Mereka itulah yang mendapatkan kebenaran yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.(Q.S, Al-Baqarah [2] : 153-157).

“Dan jika Kami hendak membinasakan suatu negeri, maka kami perintahkan kepada orang-orang yang hidup mewah di negeri itu (supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu, maka sudah sepantasnya berlaku demikian terhadapnya perkataan (ketentuan Kami), kemudian Kami ancurkan negeri itu sehancur-hancurnya. (Q.S. Bani Israil [17] : 16).

“Semua itu (Q.S. [17] : 22, 23, 26, 29, 31, 32, 33, 34, 36, dan 37) kejahatannya amat dibenci oleh Tuhanmu. (Q.S. Al-israa [17] : 38)


“Keadaan mereka serupa dengan keadaan fir’aun dan pengikutnya serta orang-orang yang sebelumya. Mereka mengingkari ayat-ayat Allah, maka Allah menyiksa mereka disebabkan dosa-dosanya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi amat kers siksaan-Nya. (Q.S. Al-Anfal : 52)

30 September 2009, 17.16 wib padang diguncang dengan begitu dahsyatnya dan pada pukul 17.38 Padang diluluhlantakkan dengan susulan amukan bumi. Padang lumpuh, Padang hancur, Padang lantak, Indonesia menangis lagi….(begitu dramatika kata-kata melihat fenomena negeriku)

Bencana kembali melanda negeriku…..
Bencana adalah cobaan, ujian, peringatan, pelajaran, dan merupakan salah satu sunnah-Nya yang bersifat kauniyah qodariyah.
Bencana adalah cobaan dan ujian bagi orang-orang yang beriman. Semakin tinggi pohon itu berdiri, semakin kencang pula angina yang menerpanya. Pepatah yang layak ditujukan kepada mu’min yang tengah dirundung duka karena bencana. Semakin kokoh keimanan seseorang, maka Allah pun akan mengujinya sesuai dengan kemampuan ummat-Nya, guna mencapai level yang lebih tinggi menuju derajat ketakwaan.
Merupakan suatu kekeliruan jika kita berargumen bahwa hamba Allah yang shaleh tidak mengenal ujian atau cobaan. Akan tetapi sebaliknya, cobaan merupakan ujian terhadap keimanan dan tanda keimanan itu sendiri.
Bahwasannya Rasulullah SAW pernah ditanya “Siapakah dari golongan manusia yang paling berat cobaannya?”, Rasul menjawab :

“Para nabi, kemudian orang-orang shaleh, kemudian orang-orang yang terbaik, terus orang yang terbaik daripada manusia. Seseorang diberi cobaan sesuai dengan agamanya, jika agamanya kuat, maka cobaannya pun akan lebih berat, dan jika agamanya lemah, maka akan diringankan cobaannya”.

Cobaan bukanlah tanda kebencian. Justru sebaliknya, cobaan atau ujian itu adalah tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Semakin Allah mencintainya, semakin Allah akan terus mengujinya. Allah pun ingin menguji seberapa kesetiaan dan kecintaan hambanya itu kepada-Nya. Semoga tak terhingga….
Rasulullah SAW bersambda…
“Sesunguhnya jika Allah mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberikan cobaan kepada mereka’.

Bersyukurlah bagi hamba Allah yang telah diuji dan tetap bersabar karena Allah telah membuktikan kecintaannya sehingga hambaNya pun mampu menyandang status Muttaqien…Amiin..Insya Allah….
Cobaan dalah salah satu tanda keinginan Allah akan kebaikan bagi hambaNya. Rasulullah saw pernah bersabda :
“Jika Allah menginginkan kebaikan bagi hambanya, maka Allah akan mempercepat hukuman baginya sewaktu di dunia. Dan jika Allah menginginkan keburukan bagi hambaNya, maka Allah akan menangguhkan hukuman atas dosa-dosanya, hingga akhirnya ia akan mendapatkan balasannya hingga hari kiamat nanti”.

Saya ucapkan ‘congratulatians!’ bagi insan yang telah lulus menjalani hukuman atas segala dosanya di dunia;sehingga kelak di hari akhir ia telah suci, bersih dari noda dan kotoran dosaa. Sungguh beruntung ia diberikan kebaikan oleh Allah swt. Namun, sungguh malang nasib si hamba yang ditangguhkan hukumannya sampai hari kiamat. Ia akan membawa noda hitam, bercak-bercak, dan berbagai kotoran dosa sehingga sungguh merupakan suatu keburukan yang ia terima. Wallahu’alam…
Cobaan yaitu tebusan dosa, walaupun bentuknya kecil. Rasulullah saw bersabda :
“Tidaklah seorang muslim tertimpa kesakitan karena tusukan duri, atau lebih sakit darinya, kecuali Allah akan menghapus dosa-dosanya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya” (Muttafaq ‘Alaih)
Karena itu wahai Saudara/i ku yang shaleh dan shalehah, laa tahzan wa laa takhof! Jangan sedih dan jangan takut! Bencana yang tengah menimpamu adalah ungkap rasa cinta Allah padamu. Sebuah kebaikan yang Allah berikun untukmu, dan sebuah tebusan dosa yang Allah tawarkan untukmu.

Saudara-saudariku, bersabarlah dan yakinlah dengan kalimat istirja’ (pernyataan kembali kepada Allah). Niscaya kau aka mendapat berita gembira, sebuah kebenaran yang sempurna, rahmat yang melimpah, dan petunjuk dari Sang Maha Pecinta (Q.S. Al-Baqarah [2] : 155-156). Itulah hadiah yang akan didapatkan bagi mukmin yang telah lulus melewati ujian dan mendapatkan prestasi yang gemilang. Trophy, medali, sertifikat macam mana pun di dunia ini tak berharga sama sekali jika dibandingkan dengan hadiah yang berharga pemerian Allah Sang Maha Pemberi. Wallahu’alam…

Bencana Adalah Peringatan dan Pelajaran bagi Hamba Allah yang Ingkar
Sadarlah, sadarlah Saudaraku! Sesungguhnya kita hidup di dunia ini hanyalah sebentar saja. Maka, perbanyaklah bekal kebaikan untuk kehidupan di masa yang akan dating (akhirat) karena kelak (kebaikan) itu yang akan menolong kita. Sebaliknya, jangan kau perbanyak amal kejelekan karena itu akan menjermuskan kamu pada lubang yang hina lagi menyakitkan.
Sadarlah, sadarlah Saudaraku! Sesungguhnya bencana adalah peringatan dan pelajaran besar akan bahaya dari dosa-dosa yang telah kita perbuat.
Sadarlah, sadarlah Saudaraku! Allah memberikan ‘warning’ kepada kita semua :

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia.” (Q.S. Ar-Rum [30] : 41)

Di sini, kita harus bermuhasabah, instrospeksi diri. Seberapa banyak kesalahan yang telah dilakukan, sberapa besar kebaikan yang telah diinvestasikan. Ambillah pelajaran dari bencana yang telah menimpa. Akankah ini adalah cara Allah untuk membinasakanmu? Untuk menghancurkanmu karena ulahmu sendiri? Sebagaimana Allah memperingatkan kepadamu dalah Q.S. Bani Israil [17] : 16. Mungkinkah ini semua karena perbuatan keji yak kau lakukan selama ini? Sebagaimana apa yang Allah telah utarakan kebencianNya pada perbuatan-perbuatan jahat (Q.S. Bani Israil [17] : 38). Ataukah, ini merupakan siksaan dari Allah karena pengingkaran hambaNya terhadap ayat-ayat Allah, dan karena dosa-dosanya pada Allah. Hayatilah kalamullah dalam Q.S. Al-Anfal [8] : 52.
Renungkanlah wahai Saudaraku! Ini adalah peringatan besar, pelajaran berharga untuk kita fikirkan, telaah, kaji guna memetik hikmah yang tersirat di dalamnya. Semoga kita termasuk orang-orang yang berfikir.

Bencana adalah salah satu SunnahNya yang bersifat Kauniyah Qodariyah
Hamba yang senantiasa mentafakuri fenomena alam dan kehidupan tentu akan memahami bahwa bencana , cobaan, adalah salah satu sunnahNya yang bersifat ‘kauniyah qodariyah’, Allah swt berfirman dalam Qs. Al-baqarah [2] : 155 dan juga Qs. Al-Anbiya [21] : 35.
“Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya)” (Qs. Al-Anbiya [21] : 35).

Jadi, untuk apa kita mengeluh, kecewa, dan bersedih dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atas kita. Selayaknya kita ikhlas, sabar, dan menerima ketetapan ini dengan hati yang lapang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar